Komisi X: SMK Tak Lagi Jadi Penyumbang Pengangguran, Contoh Jawa Tengah Patut Ditiru
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, bersama tim saat Kunjungan Kerja Reses Komisi X, di SMKN Jawa Tengah, Jumat (25/07/2025). Foto: Singgih/vel
PARLEMENTARIA, Semarang - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, menegaskan bahwa pemerintah harus hadir untuk menghapus stigma bahwa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah penyumbang pengangguran terbesar di Indonesia. Hal ini disampaikan usai meninjau langsung SMK Negeri Jawa Tengah, di Semarang.
“Campur tangan negara harus ada. Negara harus hadir dan memikirkan hal ini dengan membuat formula yang bagus,” ujar Lalu Hadrian kepada Parlementaria usai Kunjungan Kerja Reses Komisi X, di SMKN Jawa Tengah, Jumat (25/07/2025).
Menurutnya, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menunjukkan keberhasilan dalam menyusun strategi pendidikan SMK. Berdasarkan informasi yang diterimanya, lebih dari 90 persen lulusan SMK Negeri Jawa Tengah telah terserap di dunia kerja, sementara sisanya melanjutkan ke perguruan tinggi atau membuka usaha sendiri.
“Ini menjadi contoh baik. Ke depan kami akan mendorong para pemangku kepentingan di bidang pendidikan, termasuk Kementerian Pendidikan Dasar dan pemerintah provinsi, untuk meniru langkah Pemprov Jateng dalam memutus stigma negatif terhadap SMK,” kata Politisi Fraksi PKB ini.
Selain itu, Lalu juga menyoroti pentingnya penyesuaian jurusan SMK dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri. Ia menilai relevansi kurikulum dengan kebutuhan pasar kerja menjadi kunci utama agar lulusan SMK bisa terserap secara optimal.
“Penentuan jurusan di SMK harus disesuaikan dengan kebutuhan industri dan usaha. Jika jurusannya tepat, maka lulusannya juga akan lebih mudah diserap oleh dunia kerja,” tambahnya.
Komisi X DPR RI, lanjut Lalu, berkomitmen untuk mendorong reformasi pendidikan SMK yang adaptif dan berbasis kebutuhan lapangan. Hal ini diharapkan mampu mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan daya saing generasi muda Indonesia. (skr/rdn)